Jumat, 14 Mei 2010
Tips membuat anak pintar bahkan jenius
Mendidik anak tidaklah mudah. Sebagai titipan Tuhan si anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal, tidak hanya secara fisik namun juga jiwa dan pemikirannya sehinga diharapkan di masa depan dapat menjadi seorang yang sukses dan berhasil.
Itulah sebabnya sedari dini perlu diperhatikan secara khusus berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan kepintaran anak agar jangan sampai terlambat dan dapat mengakibatkan ekspektasi orang tua yang begitu tinggi kepadanya menjadi sia-sia belaka.
Mudah-mudahan tips atau cara menciptakan anak pintar nan jenius ini ada manfaatnya.
9 Cara Membuat Anak Pintar
Kepintaran seorang bisa dibilang sebuah anugerah yang diberikan kepada anak tersebut. Tapi ternyata faktor yang mempengaruhi kepintaran seorang anak juga ditentukan oleh lingkungannya.
Ada banyak hal yang bisa membuat anak menjadi lebih pintar, tentunya selain dengan belajar di sekolah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat anak menjadi lebih pintar, seperti dikutip dari MSNNews, Sabtu (1/8/2009):
1. Bermain permainan yang berpikir
Catur, teka-teki silang dan sudoku selain menyenangkan juga mendukung strategi berpikir anak-anak, bagaimana cara menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan yang kompleks.
2. Bermain musik
Bermain musik selain menyenangkan juga bisa merangsang pertumbuhan otak kanan. Menurut sebuah studi di Universitas Toronto, diadakannya pelajaran musik bisa memberikan keuntungan dalam meningkatkan IQ anak dan performa akademisnya. Semakin lama waktu yang digunakan untuk bermain musik maka efek yang dihasilkan juga semakin besar.
3. Pemberian ASI
ASI merupakan makanan otak yang paling dasar. Peneliti secara konsisten terus menunjukkan berbagai macam keuntungan ASI yang behubungan dengan pertumbuhan bayi. Anak yang mengkonsumsi ASI eksklusif akan memiliki tingkat kepintaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mengkonsumsi ASI hanya beberapa bulan saja.
4. Membiasakan berolahraga
Para peneliti di Universitas Illinois menunjukkan hubungan yang kuat antara kebugaran dan prestasi akademik di antara anak-anak sekolah dasar. Semakin bugar badan sang anak maka kemampuan dalam menerima pelajaran juga meningkat. Sebaiknya mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik atau organisasi olahraga tertentu sesuai dengan minat anak.
5. Menyingkirkan makanan siap saji
Mengurangi asupan gula, lemak trans dari makanan siap saji dan menggantinya dengan makanan bergizi tinggi yang baik untuk perkembangan mental anak usia dini serta berfungsi dalam perkembangan motorik anak pada usia 1-2 tahun pertama. Contohnya anak-anak memerlukan zat besi untuk perkembangan jaringan otak yang sehat, anak yang kekurangan zat besi akan lambat dalam menerima rangsangan.
6. Mengembangkan rasa ingin tahu
Para ahli mengatakan orang tua yang menunjukkan rasa ingin tahunya pada anak akan mendorong anak untuk mencari ide-ide baru, sehingga merangsang anak untuk berpikir. Mengajari anak keterampilan baru serta pendidikan di luar rumah juga bisa mengembangkan rasa ingin tahu anak dan intelektualnya.
7. Budayakan membaca
Membaca adalah cara yang paling mudah untuk meningkatkan pembelajaran dan perkembangan kognitif anak-anak dari segala usia. Cara ini bisa dimulai dengan sering membacakan anak dongeng sebelum tidur dan sering-seringlah memberikan anak hadiah buku yang bisa menarik perhatiannya.
8. Mengajarkan kepercayaan diri
Orang tua sebaiknya meningkatkan semangat dan optimisme anak-anak. Berpartisipasi dalam tim olahraga atau kegiatan sosial akan membantu meningkatkan kepercayaan diri sang anak diantara teman-temannya.
9. Memberikan sarapan yang sehat
Para peneliti meyakinkan bahwa mengonsumsi sarapan yang sehat akan meningkatkan memori dan konsentrasi anak dalam belajar. Anak-anak yang tidak dibiasakan sarapan cenderung lebih mudah marah dan kurang konsentrasi pada waktu belajar, sementara anak yang sarapan akan tetap fokus dan bergerak selama jam sekola
anak hebat belajar mandiri
Ketidakmandirian fisik bisa berakibat pada ketidakmandirian psikologis. Anak yg selalu dibantu akan selalu tergantung pd orang lain krn merasa tdk memiliki kemampuan utk mengurus dirinya sendiri. Akibatnya, ketika ia menghadapi masalah, ia akan mengharapkan bantuan orang lain utk mengambil keputusan bagi dirinya dan memecahkan masalahnya.
Menurut Dra. Mayke Sugianto Tedjasaputra, M.Si., dosen Psikologi Perkembangan Universitas Indonesia Jakarta, ada beberapa faktor yg mempengaruhi kemandirian anak :
1. FAKTOR BAWAAB. Ada anak yang berpembawaan mandiri, ada yang memang suka dan menikmati jika dibantu orang lain
2. POLA ASUH. Bisa saja anak berpembawaan mandiri menjadi tidak mandiri krn sikap orang tua yg selalu membantu dan melayani.
3. KONDISI FISIK ANAK. Anak yg kurang cerdas atau memiliki penyakit bawaan, bisa saja diperlakukan lebih “istimewa” ketimbang saudara-saudaranya sehingga malah menjadikan anak tidak mandiri.
4. URUTAN KELAHIRAN. Anak sulung cenderung lebih diperhatikan, dilindungi, dibantu, apalagi orang tua belum cukup berpengalaman. Anak bungsu cenderung dimanja, apalagi bila selisih usianya cukup jauh dari kakaknya.
Untuk mengajarkan anak menjadi mandiri, sangat penting bagi orang tua untuk tidak memberikan bantuan dan perlindungan yang berlebihan kepada anak.
Menurut Dra. Tjut Rifameutia Ali-Napis, M.A, dosen Psikologi Pendidikan dari Universitas Indonesia, bantuan berlebihan bisa mensugesti anak bahwa ia tidak mampu melakukan sesuatu sendiri.
Ada dua alasan yang menyebabkan orang tua cenderung memberikan bantuan dan perlindungan berlebihan. Yang pertama karena khawatir. Padahal, orang tua yang terlalu khawatir akan membatasi anak untuk mencoba kemampuannya.
Bila perlindungan berlebihan berlanjut terus sejalan dengan bertambahnya usia anak, maka anak akan selalu mengharapkan bantuan orang lain setiap kali ia menghadapi masalah.
Alasan kedua, karena orang tua tidak sabar. Ketimbang menunggu anak berusaha memakai sepatunya sendiri, orang tua cenderung lekas membantu agar cepat selesai. Akibatnya, anak tidak memperoleh kesempatan untuk mencoba.
Belajar mandiri memerlukan bantuan dan bimbingan orang tua. Hasilnya akan nampak bila orang tua rajin dan konsisten memberikan stimulus. Kemandirian hanya bisa dicapai melalui suatu tahapan yang sesuai dengan perkembangan usia anak. Misalnya, anak usia 6 tahun tidak bisa begitu saja dapat makan sendiri bila tidak pernah diberi kesempatan memegang sendok sejak usia 18 bulan.
Oleh karena itu, latihan kemandirian mesti dimulai sejak dini sesuai dengan usianya. Orang tua tidak dapat hanya mengandalkan sekolah untuk menempa anak menjadi mandiri, karena anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ketimbang di sekolah.
Untuk dapat mengukur kemandirian anak, maka diperlukan pengetahuan mengenai kemampuan apa saja yang bisa diajarkan padanya. Bila kemampuan-kemampuan itu belum dikuasai pada usia yang seharusnya, maka si anak bisa dikategorikan tidak mandiri. Anak usia SD masih disuapi dan dimandikan, misalnya, bisa disebut sebagai anak yang tidak mandiri.
Mendidikan menjadi pintar haruskan mahal
Pada Masa Bayi
Bagi Seorang bayi, menurut Thomas Amstrong, setiap pemandangan, rasa, sentuhan, bau, dan suara yang baru memberikan sebuah kesempatan untuk penyelidikan baru. Oleh karena itu, kita harus dapat membantu bayi kita dalam menciptakan suasana yang menyediakan akses seorang bayi untuk mendapatkan nuansa penyelidikannya. Dengan demikian seorang bayi dapat mengembangkan sistem jaringan atau sambungan sel sel saraf pada otak yang disebut ”neuron” di tahun tahun pertama usianya. Ujung ujung neuron neuron ini memiliki jari jari, atau antena peraba yang berusaha menyambung dengan syaraf syaraf lainnya. Sehingga para ahli neurologis percaya bahwa semakin banyak bayi berinteraksi dengan lingkungan, semakin kuat sambungan neourologis yang mampu dikembangkannya.
Tony Buzan memberikan resep khusus yang disebutnya sebagai ”makanan otak”, yaitu Oksigen, Nutrisi, Kasih Sayang, dan Informasi.
Oxigen adalah salah satu bahan bakar fital yang dibutuhkan oleh anak kita sepanjang masa. Para ahli menemukan bahwa ternyata bahan bakar utama yang diperlukan oleh sel sel otak adalah oksigen dan glukosa ( Adi W. Gunamawan, Genius Larning Strategy). Oksigen selain pada udara yang kita hirup, ternyata banyak terdapat pada air yang kita minum.Oleh karena itu disarankan agar dalam perkembangannya anak diberikan minuman air putih yang cukup. Juga disaat saat anak kita belajar, kita harus membiasakan anak mendapatkan cukup air minum sebagai pengganti oksigen yang diserap selama pross pembelajaran.
Anak cerdas pada awal perkembangannya memerlukan gizi yang cerdas pula. William Sears menyebutkan bahwa berbagai studi menyimpulkan semakin banyak pemberian ASI membuat bayi menjadi lebih cerdas. Studi ini juga menyimpulkan bahwa bayi yang diberikan ASI, saat mereka besar menunjukan skor IQ yang lebih tinggi. Dua alasan mengapa ASI adalah makanan bayi cerdas yaitu karena memiliki lemak yang lebih cerdas yang mengandung kandungan DHA Omega-3, zat yang penting untuk megembangkan dan mempertahankan jaringan otak. Selain itu ASI juga mengandung glukosa dan galaktosa, jenis gula cerdas yang secara khusus merupakan zat makanan yang bernilai bagi perkembangan otak.
Selain itu, seorang bayi sangat membutuhkan kasih sayang dalam masa masa perkembangan otaknya. Penelitian menunjukkan bahwa tanpa kasih sayang kita akan mati pelan pelan. Kasih sayang membuat sistem otak dan tubuh membuka diri, berfungsi dengan baik, menerima, melakukan eksplorasi, dan berkembang.
Informasi adalah makanan otak. Otak bayi akan tumbuh dan berkembang sambung menyambung membentuk jaringan yang semakin komplek dengan sambungan sambungan saraf yang telah dimilikinya. Ibu adalah guru pertama, dan pengasuh utama bayi kita. Olehkarena itu pengaruh seorang ibu dalam memasukkan, dan menjawab berbagai pertanyaan serta memberikan informasi kepada anak sangatlah berperan dalam membantu mencerdaskan anak. Bicaralah selalu dengan bayi karena bayi merespon pembicaraan kita. Tataplah matanya, tirukan suaranya, panggil panggil namanya. Gunakan bahasa sederhana. Gerakkanlah tubuh sehingga suasana menjadi hidup. Ajukan pertanyaan, karena ini dapat memancing respon. Berceritralah tentang sesuatu. Bernyanyilah ketika menidurkan, memandikan atau pada kegiatan lain.
Masa Balita
Ketika usia anak melampaui masa perkembangan motoriknya dan sudah mulai berjalan, atau berbicara, anak anak lebih membutuhkan kebebasan untuk mengenal dunia dan mengekspresikan diri। Berikan kesempatan mengekplorasi dunia melalui balok balok susun, mobil mobilan, model dari tanah liat, pasir, dan kegiatan motorik lainnya. Biasakan mengajanya berbicara ketika berada di meja makan. Pada usia ini, selain ibu, ayah juga dapat mulai melakukan perannya yang sangat penting dalam mengembangkan kecerdasan anak. Ayah dapat secara teratur meyediakan waktu untuk beberapa malam dalam seminggu, membacakan cerita cerita pendek pengantar tidur. Kehangatan bersama ayah, serta intonasi suara ayah dalam membaca akan meningkatkan kemampuan membaca di masa masa mendatang. Berbagai studi menunjukkan anak anak memiliki kompetensi akademis dan sosial yang baik apabila ayah menunjukkan perhatian dan terlibat dalam pembelajaran.
Masa Pra-Sekolah
Pada usia ini anak kita sering memandang dunia dari kaca mata dongengnya। Anak sering bercerita kepada diri sendiri. Orang tua harus benar benar menaruh perhatian terhadap hal hal yang dilakukan anak, dan tidak membuyarkan padangan mereka serta menganggapnya tak masuk akal. Dengan mengakui kebenaran aktifitas dunia ciptaan anak , kita telah menyiapkan dimensi dimensi dari bakat alami anak.
Masa Masa SD
Orangtua perlu mengenali serta menghargai kemampuan dan prestasi anak di masa masa SD। Minat yang timbul pada usia ini sering menjadi landasan karir mereka kelak. Menurut Thomas Amstrong, dengan dorongan lembut yang diberikan oleh orangtua terhadap kemampuan tersebut, anak akan menemukan bakatnya yang tepat.
Masa Remaja
Pada masa ini anak ingin menentukan identitas mereka sendiri।Orang tua perlu mengembangkan kecerdasan anak kita dengan jarak yang tepat, untuk memberikan ruang gerak agar dapat berkembangkan tanpa keluar dari kendali kita.
Kesimpulan dan Saran
Anak memperoleh pengetahuan sebagian besar dari lingkungan terdekatnya। Olehkarena itu kita, orangtua, dan keluarga harus dapat menyediakan atmosfir belajar yang dapat mengembangkan bakat dan talenta anak kita melalui pembelajaran yang aktif, yang dapat membentuk sikap positif dalam diri anak। Rumah adalah sekolah utama dan terpenting bagi anak oleh karenanya :
1. Jadikan rumah sebagai pusat pembelajaran karena pembelajaran sesungguhnya memang terjadi di rumah. Jadikan ruang makan sebagai tempat diskusi, dapur tempat mengukur, menghitung. Ruang keluarga pusat perencanaan, Kamar tidur tempat bermain dan belajar, garasi tempat berkreasi dan bereksperimen
2. Jangan tekan anak untuk belajar Biarkan mereka belajar, dan mengeksplorasi gagasan gagasan baru lewat bermain.
3. Bagikan kehidupan kerja kta dengan mereka. Bawa mereka sekali sekali ketempat kita bekerja.
4. Sebagai orang tua, jangan pernah berhenti belajar, temukan hobi hobi baru, bacalah beragam bacaan setiap hari. Bagilah kegembiraan anda bersama keluarga.
Jadikan anak pintar dengan izin allah (versi melayu)
Ibubapa adalah antara faktor terbesar dalam menentukan halatuju anak2.
berikut ada beberapa tips dari Robert D. Ramsey yang boleh kita jadikan
panduan dalam menjadikan anak2 kita antara yang outstanding berbanding rakan
sebayanya..selamat mencuba!
1. Mulakanlah hidup anak anda dengan nama panggilan yang baik . – bila
anak kita dipanggil dengan nama yang tak baik, atau nama dah baik tapi bagi
pulak gelaran yang tak baik, itu akan menyebabkan anak jadi malu dan rendah
diri. Saya ingat lagi kat sekolah dulu org panggil saya mak enon. Malu
sangat… rasa mcm tanak gi sekolah pun ade. Apatah pulak kalau yang
memanggil nama tak elok tu mak bapak sendri. Lagi la malu kan ? Dalam Islam
pun sangat digalakkan kita bg nama yang baik untuk anak2.
2. Berikan anak anda pelukkan setiap hari – ada kajian yang menunjukkan
anak yang dipeluk setiap hari akan mempunyai kekuatan IQ yg lebih kuat
daripada anak yang jarang dipeluk. Bila kita peluk dia setiap hari esp seorg
mak, anak kita tau yang kita sayangkan dia. Dia akan tau kita akan jadi
penyokong dia paling kuat. Dia akan sedar bahawa kita sentiasa ada jika dia
kurang berjaya. Emosi dia akan terbela.
3. Pandanglah anak anda dengan pandangan kasih sayang – pandangan ini
akan membuatkan anak anda lebih yakin diri apabila berhadapan dengan
persekitaran. Memang la ada masa kita perlu marah tapi jgnla buat muka marah
sampai kawan tu takut nak dekat dgn kita langsung. Kesian kat budak. Namanya
pun budak…
4. Berikan peneguhan setiap kali anak anda berbuat kebaikan – Berilah
pujian, pelukkan, ciuman, hadiah ataupun sekurang-kurangnya senyuman untuk
setiap kebaikan yang dilakukannya. Bila tiap kali kita appreciate dia, dia
akan rasa nak buat lagi dan nak buat lebih baik lagi. Ini la namanya
motivasi…
5. Janganlah mengharapkan anak anda yang belum matang itu melakukan
sesuatu perbuatan baik secara berterusan – mereka hanya kanak-kanak yang
sedang berkembang. Perkembangan mereka buatkan mereka ingin mengalami setiap
perkara termasuklah berbuat silap. Sebenarnya mereka akan belajar lebih
banyak lagi dari kesilapan yang mereka lakukan.
6. Apabila anda berhadapan dengan masalah kerja dan keluarga, pilihlah
keluarga – Bila ada masalah eloklah kita selesaikan masalah keluarga yang
terdahulu. Kerana, seseorang tu akan lebih tenang kalau takde masalah
keluarga. Anak2 perlu diberi keutamaan kerana mereka sedang membesar dan
proses ini akan terus berlalu dan tak akan kembali jadi jgnlah cemarkan
keperibadian mereka dengan sikap mementingkan diri kita.
7. Di dalam membesarkan dan mendidik anak-anak, janganlah tuan/puan
mengeluh – Keluhan akan membuatkan anak-anak merasakan diri mereka beban.
Ini akan menyebabkan mereka menjauhi kita. Kalau kita tak mau sunyi di hari
tua, jgnlah sunyikan mereka pada usia muda mereka.
8. Dengarlah cerita anak anda, cerita itu tak akan dapat anda dengari
lagi pada masa akan datang. Tunggu giliran anda untuk bercakap. Ini akan
mengajar anak anda tentang giliran untuk bercakap. Seronok sebenarnya layan
bebudak bercakap. Adik saya pun dalam kategori budak lagi, kalau sesekali
layan dia cakap rasa mcm kelakar. Saya penah jumpa dgn kawan anak saya umur
baru tiga thn tapi mulut boleh tahan, rasa mcm tak logic je tapi seronok.
Ala, mcm aznil Tanya budak tu, Tiger Wood berasal dari mana, pastu budak tu
jawab Zoo… untuk kita sendiri, ini adalah satu hiburan yang takleh dibeli
di tempat lain.
9. Tenangkan anak anda setiap kali mereka memerlukannya – ada masa2nya
mereka akan gundah gulana. Ada masa mungkin diorg berselisih dgn kawan. Ada
masa mungkin dia dah tercederakan jiran. Jadi, kita bantulah sedaya kita
supaya mereka tidak rasa sendirian dalam menyelesaikan masalah yang bagi
kita kecik tapi tu mungkin masalah mega bg diorg.
10. Tunjukkan kepada anak anda bagaimana cara untuk menenangkan diri .
Mereka akan menirunya. Jgn kita sendiri kelam kabut bila ada yang menimpa.
Jgn kita tunjuk yang kita gelabah. Be cool!! Setiap masalah yang telah Tuhan
takdirkan pada kita ada penyelesaiannya. Jadi, jgn gabra2.
11. Buatkan sedikit persediaan untuk anak-anak menyambut harijadinya .
Sediakanlah hadiah harijadi yang unik walaupun harganya murah. Keunikan akan
membuatkan anak anda belajar menghargai. Anak2 yg dtg daripada persekitaran
yang menghargai akan belajar menghargai orang lain.
12. Mereka mungkin memerlukan kita mengajar mereka lebih daripada sekali -
ade setgh budak kene byk kali ajar, baru dia faham. Mcm anmum punya iklan
tu..Wardina tunjuk byk kali baru anak dia faham. Anak saya sendiri dalam
satu hari ntah berapa kali dia tunjuk kat mata dia suruh saya sebut eye,
tunjuk kat telinga suruh sebut ear. Jgn marah sbb kalau marah nnt terbantut
la proses pembelajaran dia.
13. Luangkanlah masa bersama anak anda diluar rumah, peganglah tangan
anak-anak apabila anda berjalan dengan mereka . Mereka tentu akan merasa
kepentingan kehadiran mereka dalam kehidupan anda suami isteri. Bila saya
baca ni, rasanya tak salah la saya selalu pimpin tangan anak2 even dalam
rumah pun. Bila nak ajak dia bangun je, saya hulur tangan. Even nak kedapur
pun untuk bancuh susu diorg. Kalau kat luar mmg lah sah2 pegang sbb saya
jenis serabut perut takut anak terlari tgh jalan ke.
14. Dengarlah mimpi ngeri anak-anak anda. Mimpi ngeri mereka adalah begitu
real dalam dunia mereka – jadilah pendengar setia mereka. Kalau pasangan
kita mimpi pun apa salahnya kita dengar. Best hape dengar cerita dari mimpi.
Mcm drama tapi takde skrip, takde director, dan takde siaran ulang tayang.
15. Hargailah permainan kesayangan anak anda. Mereka juga dalam masa yang
sama akan menghargai barang-barang kesayangan anda. Elakkan daripada
membuang barang kesayangan mereka walaupun sudah rosak. Mintalah kebenaran
mereka sebelum berbuat demikian.
16. Janganlah membiarkan anak-anak anda tidur tanpa ciuman selamat malam -
biasakan ajar dia salam kita sebelum lena. Cium dahi diorg esp mak nya..mcm
cerita omputeh kan selalu dia gi bilik tidur anak n selimutkan diorg.
17. Terimalah yang kadangkala anda bukanlah ibubapa yang sempurna . Ini
akan mengurangkan stress menjadi ibu bapa. Ada masa anak kata papa ni
garangla.. tu sbnrnya dia menegur so, ubahla. Jgn jadi too perfectionist
pada anak2. nnt mereka rendah diri.
18. Jangan selalu membawa bebanan kerja pejabat ke rumah. Anak-anak akan
belajar bahawa kerja pejabat selalunya lebih penting daripada keluarga. Dan
mereka juga akan terasa kurang kasih sayang bila kita mengadap benda lain.
Kalau anak2 dah sekolah, biasakan tolong mereka siapkan kerja rumah, atau
kita sendiri bg latihan dan perati setiap hari peralihan dia belajar dari
satu topik ke topik. Bantu dia belajar lebih dari yg cikgu dia ajar.
19. Anak menangis untuk melegakan keresahan mereka tetapi kadangkala cuma
untuk sound effect sahaja. Bagaimanapun dengarilah mereka, dua puluh tahun
dari sekarang anda pula yang akan menangis apabila rumah mula terasa sunyi.
Anak-anak anda mula sibuk mendengar tangisan anak mereka sendiri.
Hoo..seram. tapi ada betulnya. Buatlah sesuatu supaya mereka tak menjauh
dari kita. Semoga kita tidak sunyi dihari tua kita.
20. Anak-anak juga mempunyai perasaan seperti anda. hargailah perasaan
mereka supaya mereka juga menghargai dan memahami perasaan kita
Menciptakan anak pintar dalam kandungan
Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi. Hal ini diungkap dokter spesialis anak, dr Sudjatmiko, MD SpA.
Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, menurut Sudjatmiko, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan itu bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik.
Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri, sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi.
Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya–boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.
Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. “Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya,” kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu. “Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya,” tambahnya.
Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu.
Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. “Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,” lanjut Sudjatmiko.
Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.
Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. “Yang paling baik adalah stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi,” ujar Sudjatmiko.
Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi.
Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mula-mula sekali sebulan, dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu.
Sudjatmiko juga menyarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya omong kosong. “Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-apa,” katanya. “Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi.
Sementara itu, psikolog anak Dra Surastuti Nurdadi juga mengungkapkan pendapat yang sama. Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. “Stimulasi menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak.
Bahkan, lanjut Surastuti, bayi masih dalam kandungan bisa distimuli dengan diperdengarkan musik klasik, diajak berbicara, dan diberikan elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga harus siap dan berusaha mengajarkan cara anaknya bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih di dalam rahim.
——–
Kalo kata Teh Nini, ndak perlu musik klasik, dia selalu membacakan Syahadat ketika menyusui. Ataupun pembacaan Al-Qur’an
Mengapa pandaiku tak menjadikan suksesku
Sesaat kita merasa kasihan dan trenyuh jika ada teman, anak dari teman atau anak dari tetangga yang awalnya disebut anak pandai atau bahkan anak cerdas, tetapi ketika masa tertentu dia mengalami kegagalan dalam perjalanan hidupnya.
Banyak sekali disekitar kita pengalaman pahit ini menjadi semakin membekas pada mereka anak-anak yang dinggap pandai dan cerdas tapi tidak berhasil dan sulit mencari sebuah makna arti pandai dan cerdas itu sendiri.
Inilah pengalaman nyata dari perjalanan ketiga orang temanku yang pandai dan cerdas.
1. Sebut saja dia Si Kutu Buku, itu julukan yang sering diberikan oleh teman-teman sekelasku. Dia masuk ke SMA swasta dengan nilai yang bagus karena pilihan orang tuanya. Seharusnya Dia bisa masuk di SMAN daerah setempat, tapi Dia lebih suka masuk SMA swasta anjuran orang tuanya. Tak heran jika dia selalu rangking 1 dan pernah menyandang sebagai bintang pelajar. Namun angka 8 dan 9 yang ada diraport tidak mampu meloloskan dia untuk masuk PMDK disuatu PTN daerah setempat. Hatinya mulai resah, jauh dalam hatinya dia bertanya dan mengungkapkan padaku ” mengapa kepandaianku dan rangking 1 satu ku tidak berarti?” Kujawab dan mencoba menghiburnya ” Coba ikut UMPTN, saya yakin sampean bisa!”. Tapi ada satu jawaban yang menunjukkan keputus asaanya “MALAS!” saingannya lebih banyak.
2. Sebut saja dia Pendiam yang tekun dalam belajar. Sejak kelas 3 SD rangking 1 dan bintang pelajar tiap catur wulan selalu disandangnya. Ini berjalan selama 3 tahun sampai lulus SD pun dialah peraih DANEM tertinggi yaitu: 45,37 sementara aku hanya sanggup diangka 35,97 dari 5 bidang studi yang diujikan. Sungguh bagai bumi dan langit meskipun aku juga pernah rangking 3 dibawahnya. Tetapi seiring perjalanan kita terpisah saat melanjutkan sekolah ditingkat SLTA. Dia mengambil sekolah farmasi dan aku di SLTA swasta. 3 tahun berlalu suatu hari kita bertemu dan banyak perbincangan yang terjadi. Salah satunya yang kutanyakan. Sekarang kuliah dimana? “Aku gak kuliah karena tidak masuk UMPTN, lalu apa kegiatanmu sekarang? Aku menunggu apotek milik tetangga setelah lulus farmasi. Dia berkata sambil minta dido’akan. ” Mudah-mudahan aku bisa lebih baik dari hari ini karena aku kecewa dengan diriku saat ini”.
3. Yang satu ini adalah cerita tentang sahabatku samasa aku di bangku kuliah fakultas PMIPA jurusan Pend. KIMIA. Dia adalah sosok yang tegas, percaya diri dan cerdas. Dalam 9 semester hanya ada 2 matakuliah dapat nilai C dan 2 matakuliah dapat nilai D. berbeda jauh dariku hampir disetiap hasil studiku ada nilai C dan nilai D. Lulusnya dengan IP yang diatas 3. Dua kali dia coba masukkan surat lamaran ke LBB ternama, tapi sayang hasilnya tidak memuaskan. Waktu berlalu akupun sudah mulai mengajar disuatu lembaga pendidikan. Dia sering curhat dan minta tolong agar mudah diterima saat melamar menjadi seorang guru. Akupun berusaha membantu tapi sayang dia lebih dulu putus asa dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dengan satu alasan ” Aku males mikir”.
Seperti itukah akhirnya anak-anak yang dianggap pandai dan cerdas? mengapa anak yang dianggap pandai dan cerdas mudah putus asa? Jika aku dianggap pandai dan cerdas apakah ada jaminan aku akan berhasil? sebaliknya jika aku dianggap bodoh apakah benar hidupku pasti berantakan?
Tidak semua anak yang pandai bisa berhasil dan tidak semua anak yang dianggap bodoh berantakan. Dua hal itu yang perlu sesering mungkin untuk direnungkan kembali baik bagi orang tua atau para pendidik dan pengajar.
mengapa aku dibilang bodoh
Semua manusia sebenarnya memiliki Nur Allah didalam dirinya. Hanya saja kesalahan dalam sitem pendidika, sosial, budaya dan lingkungan telah menciptakan hijab-hijab yang menutupi cahaya ketuhanan tersebut. Pendidikan harusnya berperan mencabut hijab-hijab yang mengotori hati tersebut.
Sering kali kita mendengar seorang guru atau orang tua yang mengecap seorang anak bodoh. Perkataan itu mudah terucap semudah membalik telapak tangan. Mengapa Si Bodoh seringkali dibenci dan dikucilkan oleh lingkungan? Siapa sebenarnya yang mereka anggap bodoh itu? tepatkah julukan itu tertuju pada mereka?
Anak dikatakan bodoh apabila kurang minat dalam belajar akademik, serimg gaduh, malas, bertanya yang nyleneh-nyleneh, ramai dan tidak taat pada aturan. Biasanya seringkali diikuti dengan nilai akademik yang relatif rendah. Sebalinya anak dikatakan pandai atau pintar jika nilai akademiknya bagus khususnya nilai pelajaran IPA dan matematika, berjalan sesuai aturan, diam dan sering mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan pada mereka. Tapi pernahkah para penjuluk anak bodoh berpikir?
Amin memiliki nilai matematika dan IPA dengan rata-rata 4 namun dia mahir memainkan gitar dan pianika, sedangkan Soni memiliki nilai matematika dan IPA dengan rata-rata 8,5 tapi dia tidak bisa memegang apalagi memainkan gitar dengan baik. Saya yakin pasti guru menilai Amin adalah anak yang bodoh dan Soni anak yang pandai. Karena ukuran pandai dan bodoh hanya berorientasi pada niali akademik dan nilai IQ saja. Padahal menurut saya jika dilihat dari 2 sisi yang berbeda bisa dikatakan keduanya anak yang pandai. Hanya saja kepandaian yang dimiliki/ kompetensi yang ada dalam diri masing-masing anak berbeda.
“Di Indonesia ini ada 4 orang Rudi yang cerdas dan pandai (1). Rudi B.J Habibi yang ahli dalam rancang bangun pesawat, (2). Rudi Hartono yang mahir dalam bermain bulu tangkis, (3). Rudi Khairuddin yang ahli dalam membuat resep masakan dan (4). Rudi Hadisuwarno yang ahli dalam tata rias” unggkap Kak Seto selaku pemerhati pendidikan anak. Jika para orang tua dan guru tahu bahwa setiap anak adalah unik dan pandai maka mereka akan merasa malu saat mengecap seorang anak dengan sebutan Si Bodoh.
Yang paling penting bagi para pendidik saat ini bagaimana cara kita melakukan pendekatan personal pada si anak yang dianggap bodoh atau jika lebih beruntung si anak disebut bermasalah agar belajar itu menjadi asyik dan bermakna bagi mereka. Memandaikan satu dua anak pandai sudah biasa, tapi memandaikan anak yang dianggap bermasalah meskipun satu anak begitu berat. Mudah-mudahan kita adalah pengajar dan pendidik yang peduli dan adil pada semua anak didik kita. Tidak ada kata pandai dan tidak ada kata bodoh karena semua anak pada dasarnya adalah Fitrah.
nasehat seorang sahabt
Baru kemarin ku rasakan kegalauan hati ini menjadi reda
Karena kudapati nasehat yang penuh makna
Tadi malam kucoba apa yang disarankannya
Dalam heningnya malam………….
Ku khusyu’kan hati ini tertuju pada sang Khaliq
Ku bebaskan segala pikiran dan beban yang hinggap dalam otakku
Ku jadikan hati ini muara tentang perasaan yang kurasakan
Akupun mulai merangkai, mengucap dan berdo’a dalam hati
Ya Allah yang maha Pengasih dan Penyayang
Dengarkanlah Niatan tulus dari hambaMu yang hina dina ini
Hari ini aku lupa untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan,
lebih parah lagi aku justru merasa kurang dan Engkau abaikan
Hari ini aku meremehkan satu masalah yang Engkau ujikan, sebaliknya
Aku merasa sombong dan tidak menghiraukan masalah itu untuk
segera menyelesaikan
Hari ini aku mengeluh karena cuaca tidak menguntungkan,
padahal Engkau turunkan rakhmad bagi kami yang
mensyukurinya.
Hatiku sakit ketika ada teman yang meremehkan, mungkin ini adalah
proses pendewasaan dalam belajar hidup bersosial
Ya Allah yang maha Agung dan maha Bijaksana
Hapuskanlah perasaan dan prasangka buruk dari hati hambaMu ini
Keluarkanlah pikiran dan khayalan yang menyesatkan langkah hambaMu ini
Peliharalah lidah dan lisan hamba dari kata dan kalimat yang tak hakiki
Jauhkanlah perbuatan hamba dari segala kehinaan dan kenistaan
Hanya kepadaMu hamba memohon
Hanya dengan TuntunanMu hamba bertahan
Hanya dengan kehendakMu hamba dijalan yang benar
Hanya dengan ujianMu iman hamba akan bertambah
Hanya dengan cobaanMu hamba sadar akan kesombongan hamba
dan dengan teguranMu hamba sadar akan keterbatasan hamba
Ya Allah yang maha Mandengar………………..
Bukalah pintu maaf untukku
dan berilah rachmad pada ku
untuk hari ini dan hari esok. Amin…………… Ya Robbal Alamin
untukmu guruku
Untukmu Yang merasa menjadi Guru …………………..
Wahai engkau yang memberi pengajaran kepada orang lain,
Tidaklah pengajaran itu juga layak menjadi akhlakmu juga???
Engkau membuatkan resep untukorang sakit penuh derita,
Sedang dirimu sendiri sakit merana
Kamu memperbaiki cara berpikir orang dengan bimbinganmu,
Tetapi mengapa engkau sendiri jauh dari bimbingan yang ada
Janganlah engkau melarang perbuatan yang jusrtu kau lakukan sendiri
Bila itu terjadi….. sungguh aib besarmu menjadi nyata
Mulailah dari diri sendiri, larang dirimu melakukan pelanggaran dan dosa.
Jikalau engkau berhasil meninggalkannya,
Sungguh engkau orang yang bijaksana
Dari situlah segala ucapanmu akan didengar dan diteladani,
Cukup dengan ucapan saja pengajaranmu akan menjadi berguna…….
IQ bukan segalanya
Bagaimana nilai hasil ujian mu? berapa hasil nilai tes IQ anak anda? Pertanyaa itu masih sering kita dengar atau jumpai pada sebagaian orang tua atau para guru. Namun nilai IQ yang bukan satu-satunya elemen penting sebagai penentu keberhasilan anak dalam belajar, masih seringkali ditanggapi negatif oleh para orang tua dan guru. Meskipun banyak teori dan pakar yang menyampaikan bahwa nilai IQ bukan segalanya, sepertinya masih banyak para orang tua dan guru yang bersih kukuh dengan pandangannya bahwa nilai IQ adalah elemen yang mendasar atau penentu keberhasilan sang anak.
Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :
1. Faktor Keturunan
Sebuah penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal. Hampir 90% perkembangan intelgensi berkembang saat Si anak dalam kandungan.
2. Faktor Lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Ada perbedaan yang mendasar antara IQ dan Intelgensi. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age). Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.
Lalu bagaimanakah intelgensi dianggap sebagai titik berat untuk menentukan kecerdasan sang anak?Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.
Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat. Ternyata IQ bukan lah segalanya, terbukti mulai muncul tes Inteligensi dan Bakat. Seperti apa dan bagaimana bakat yang ada pada setiap anak? Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
Selain itu ada juga hubungan yang terkait antara Inteligensi dan Kreativitas yang dimiliki oleh setiap anak. Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas. Artinya lagi-lagi terbukti bahwaIQ bukanlah satu-satunya elemen yang menentukan kecerdasan dan keberhasilan sang anak.
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.
Bagi guru dan para orang tua hendaknya mulai memperhatikan elemen lain yang pada dasarnya dapat dikembangkan, tidak hanya IQ tapi EQ dan ESQ pun perlu menjadi pertimbangan dalam mengembangkan kecerdasan sang anak
Rabu, 12 Mei 2010
Anak hebat
Banyak kita lihat orang-orang yang sukses berbisnis terkadang tidak lulus SMA bahkan tidak lulus SD. Bahkan saya punya temen yang dulu selalu rangking terakhir di kelas ternyata ia bisa juga sukses, menjadi bisnisman di pasar tanah abang dengan jualan alat tulis dengan mempunyai 3 toko, dan hebatnya ia mempunyai pegawai yang banyak dan katanya ada akuntannya yang lulusan sarjana. katanya sambil tertawa...
Anak hebat adalah anak mempunyai karakter yang hebat. Apakah karater yang itu? Karakter yang hebat adalah kemampuan anak mempunyai sifat emosional intelegent yang kuat seperti mampu bergaul, bisa berteman, mengahadpi orang, mengahadapi kepahitan hidup, mengahadapi kegagalan, berani jatuh dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk sukses.
Banyak hal yang bisa kita tulis tentang anak yang hebat....
nanti kita sambung lagi... oke
Otak manusia
Apalagi ternyata otak manusia mempunyai bagian-bagian seperti otak kiri, otak kanan dan otak tengah. dan bagian lain seperti otak kecil otak besar, otak sadar dan otak tak sadar.
Berikut ini adalah beberapa musik yang dapat anda download untuk mengoptimalkan otak anda
musik inteligen wave
musik consetrasi wave
musik pengembangan otak
musik focus
halo
teman-teman seluruh dunia selamat bertemu dengan kami yang akan membuat pembaca blog ini akan semakin hebat, karena setiap manusia itu hebat jika ia menemukan keajaiban dalam dirinya.
Find the magic in you. Cari keajaiban dari diri anda, karena setiap anda adalah pribadi unik memiliki sesuatu yang tidak di miliki oleh orang labih, sehingga anda berhak untuk sukses..
salam sukses